Rabu, 08 Juli 2009
“Kehidupan manusia bagai roda, akan terus berputar, kadang di atas kadang di bawah”
Ketika roda kehidupanku berada on the bottom of the bottom dari kesanggupanku, kau tahu apa yang akan kulakukan saat itu..
1. Looking for my room, my bedroom, my pillow, my dolphin, and then Cry.
Menangis sejadi-jadinya. Tak kusangkal soal ini, satu kelemahankuku yang paling kubenci namun mau tidak mau tetap ada dalam diriku adalah tingkat kecengengan level atas.
Saat IPku jatuh terpuruk, saat orang yang kusayangi mengecewakanku, saat ku bertengkar mulut dengan ayah ibuku, dan yang paling sering saat My Love doesn’t Love me at all.. T_T,, the tears never stop even I’ve tried my best!!
2. Mengambil wudlu –dengan memperlama bagian membasuh wajah 3 kali, berusaha mendinginkan mataku yang panas-, lalu melaksanakan sholat. Menghadap Allah, begitu jeleknya manusia sepertiku yang begitu semangat menghadapNya ketika sedang mengeluh akan hidupku.
Tapi itu dulu nah....heh...pas SMA!! Sekarang berusaha berubah dengan menginstropeksi setiap kesalahan-kesalahanku dulu, salah satunya ini. MenghadapNya hanya ketika butuh padanya. Sekarang ketika kuingin berterima kasih padaNya, sangat puas bersyukur dan bersujud lama untukNya.
Sekali lagi melakukan point 1, kumenangis sejadi-jadinya dalam setiap bacaan sholat dan do’aku.
3. Menenangkan diri dengan melakukan aktivitas lain.
Masih terekam di memoryku saat dulu bertengkar dengan ibu ayahku (Lupa karena apa), waktu itu sedang tidak sholat, jadi sambil menangis kuambil headset dan hapeku, lalu memutar Nidji – Laskar Pelangi dengan volume tertinggi sampai ini 1 pasang telinga seikit nyeri –kalau emosi, apapun tak kupikirkan- .
Selain itu sering juga aku mengambil bantal di atas tempat tidur dan terus melempar-lemparnya ke dinding atau ke lantai –sekali lagi, kalau emosi aku tak bisa berpikir jernih, nggak kepikiran tuh bantal yang kupakai tidur bakal kotor-.
Dan kalau emosi sudah mendingin, entah kenapa spontan sering kuambil Al Qur’an di meja belajarku dan kemudian membacanya dengan agak lambat agar aturan tajwid yang ayahku sering ajarkan bisa kuaplikasikan dengan baik.
4. Sleep
Setelah lelah dengan menangis plus membanting atau memukul bantal. Pasti dengan sendirinya aku akan terlelap di atas tempat tidurku yang berantakan dan tanpa bantal –point 3...semua bantal telah jatuh ke lantai soalnyah-.
Berusaha mengembalikan energi yang telah terbuang akibat reaksi dari emosi! Lelah...!!
5. MAKAN!!!!
It’s the most important thing I have to do. Apapun yang ada di atas meja makanku kumakan...walau itu hanya beberapa potong tempe dan tahu. Tapi ini kulakukan tentunya setelah mataku yang bengkak membaik berkat bantuan tidur point 4. Walaupun di rumah, tetap tidak enak juga keluyuran dengan mata yang membesar.
Selama ini, seingatku baru hal-hal ini yang kulakukan. Mungkin bakal ada terobosan baru, hehe...
Terkadang akan lebih baik jika emosi kita tersalurkan melalui sesuatu, pelampiasannya juga yang sehat tentunya, don’t do the bad thing!!! Most important, stay away from drugs!!.
Keterpurukan kita jangan sampai menjadi alasan kita untuk do bad thing yang suatu saat akan merugikan diri sendiri dan orang-orang yang kita sayangi.
Be wise...bijaklah menanggapi segala sesuatunya, karena....
“Allah punya cerita yang indah untuk setiap umatnya, dan itu adalah rahasia kecilNya”
Ia yang paling tahu apa yang terbaik untuk kita di dunia dan akhirat.
Ganbatte!!!! Semangat!!.
“And why do we fall, Bruce?? So we can learn to pick ourselves up”
“Kenapa kita jatuh, Bruce?? Agar kemudian kita bisa belajar untuk bangkit”
Thomas Wayne – Batman Begins
Labels: .M.E.