Jumat, 24 Juli 2009

Snorkling 2008 alhamdulillah berjalan dengan lancar, dengan usaha kami yang sempat “Rapat Emergency” malam sebelum hari H. Rapat darurat karena bendahara ternyata kekurangan dana untuk membeli bahan konsumsi esok harinya. Saat itu kebanyakan masukan dari danus yang paling diharapkan –penjualan baju- masih melayang. Abstrak karena banyak kakak-kakak belum membayar.
Saat itulah benar-benar kurasakan kebersamaan kami cari solusi untuk kekurangan dana kami, karena saat itu adalah saat terpuruknya kami selama kepanitian itu.
Sempat pesimis dan khawatir takut pas di lokasi kami kekurangan budget. Tapi alhamdulillah it’s not happened.

Sumber dana dari danus kami saat itu adalah usaha-usaha penjualan cemilan dan makanan, penjualan baju, dan Proposal!!
Salah satu proposal yang Jane masukkan (ia sekertaris) adalah di G******ran (sensor!!). Tapi saat itu gagal klop. Yaa....kami juga tidak terlalu berharap pada yang satu ini.

Namun ternyata beberapa hari yang lalu (Snorkling dah selesai sekitaran 2 bulan lalu), kami dapat kabar dari linknya Dirgha, kalo nggak salah dengar dari Metha pacarnya. Proposal kami lolos, agak heran sih! Tapi karena sudah terlalu senang, kami berpolos-polos ria percaya akan menggenggam dana sebanyak Rp 1,5 juta itu.
Ketupat kami Gide’ bahkan sudah sangat berharap tinggi akan memakainya untuk nanti pembubaran pantian di Malino.

Jadi kemaren Dirgha, Firman, Zul, dan Gide jalan ke gubernuran bermaksud mengambil that 1,5 juta.

Saya dengan Jane juga Devi sedang ada di himpunan saat mereka tiba dari gubernuran.
Belum sempat mereka duduk, saya dengan Jan langsung menghujani mereka dengan pertanyaan-pertanyaan penasaran. Siapa yang ndak penasaran, 1,5 juta lho...
Saya dan Jane bergantian : Gimana?? Dapat??
Dirgha : Apa dapat.....proposalta dipalsukan.

Gide lalu menunjukkan proposal palsu ‘karya’ orang-orang picik itu.
Jilidnya berwarna merah, proposal kami yang asli kalo tidak salah bening.
Tanda tangan Jan dan Gide dipalsukan,
Tanda tangan k’Ibe dan k’Ujo discan.
Stempel Panpel dipalsukan,
Stempel MIPA dan Himbio discan.
Tanggal pelaksanaan Snorkling diganti jadi 22-24 Juli....Hari itu!!! Parah!!
Kop proposal, nama-nama panitia.....semua pada ndak jelas. Cacat!!
Udah begitu jilidnya jilid murahan lagi.
Proposal kami nggak mungkin ‘rusak’ begitu, K Ujo kan perfectsionis kalo masalah begituan. Pasti kena pantul kalo jelek!!....bikin jengkel! Emosi!!

Ternyata nota dinasnya itu sudah ada, (nggak ngerti soal begituan tapi kata Dirgha itu artinya proposal sudah disetujui dan tinggal dibawa ke keuangan) dan karena emosi Dirgha merobek sang nota dinas di depan mata 2 pegawainya.

Saat hari sebelumnya dengar kabar soal uang itu, anak-anak memang sempat nyinggung untuk segera ngambil uangnya takutnya ‘orang dalam’ di situ mengakali dan korupsi.
Pas dengar itu, percaya atau tidak, aku membela ‘orang-orang dalam’ yang temanku maksud.
Berpikir nggak mungkin mereka sejahat dan sepicik itu,
berpikir bahwa tingkat keamanan kantor-kantor nggak serendah itu untuk dibobol penipu,
berpikir bahwa Indonesia nggak separah itu,
dan berpikir bahwa mereka nggak mungkin punya iman sebobrok itu.

Tapi...pas liyat bukti nyatanya langsung (dalam hal ini proposal palsu itu),
Kaget!!! Shock!!.....sebegitu parahkah?? Bisa?? Mungkin terjadi?? Gimana dengan yang sebelumnya?? Begitu banyaknya mahasiswa-mahasiswa yang mengajukan proposal ke tempat itu. Gimana dengan proposal-proposal sebelumnya itu?

Kecewa dengan sistem yang ada.
Kecewa dengan ‘kita yang mayoritas Islam’.

Dan hari itu juga, satu-satunya pembelajaran kami dan untuk teman-teman yang nanti jadi panitia. Kalo nyetor porposal ke tempat-tempat seperti itu dan ditolak, lebih baik proposalnya diminta balik. Daripada dipakai untuk hal-hal Haram seperti ini, bukannya mo sewot...tapi uang yang keluar itu coba dipikir baik-baik dari mana?? Dari rakyat kan??

Ternyata terlalu polosk’ untuk pertama berpikir, manusia nggak mungkin bisa sejahat itu.
>_<

0 Comments:

Post a Comment



Template by:
Free Blog Templates